Penulis
: Drs. Muhammad Thalib
Halaman
: 248
Dimensi
: 16x24 cm
Berat
: 313 gram
Tahun
: 2007
ISBN
: 978-979-16660-0-8
Harga
: Rp 32.000 (Belum termasuk ongkos kirim)
SYI’AH,
sebuah orde agama yang tidak bisa dipisahkan dari mut’ah (kawin kontrak).
Benihnya mulai tumbuh pada akhir masa kekhalifahan Abu Bakar Shiddiq ra, tidak
lama setelah wafatnya Rasulullah Saw. Ditanam dan dirawat oleh Abdullah bin
Saba’ yang berasal dari keturunan Yahudi dengan melemparkan dua isu. Pertama,
setiap rasul memiliki pewaris kerasulan. Sebagaimana Musa pewarisnya Harun,
maka Muhammad pewarisnya Ali dan keturunan tertentu dari Ali. Kedua, para imam
dari keturunan tertentu tadi bersifat ma’shum. Karena itu, tiga orang khalifah
sebelum Ali dianggap bukan pewaris kerasulan Muhammad Saw. Maka, kekhalifahan
mereka dianggap batal. (Hal. 5)
Mullah
Fathullah Al Kasani, seorang ulama Syi’ah, dalam kitab tafsirnya Minhajus
Shadiqin, hal 356, menyatakan : “Menghalalkan nikah Mut’ah, bahkan menurut
doktrin Syi’ah orang melakukan kawin mut’ah 4 kali derajatnya sama tingginya
dengan nabi Muhammad Saw.” (Hal. 6)
Sebagaimana
dikatakan ulama besar ahli hadits Syi’ah, Al Kulaini : “Allah itu bersifat
bada’ yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi. Akan tetapi, para imam
Syi’ah telah mengetahui lebih dahulu hal yang belum terjadi.” (Ushulul Kaafi
hal. 40). (Hal. 6)
Belum
cukup dengan ucapan ini, mereka menambahkan lagi kebohongan itu: “Bahwa Rasulullah
diciptakan dari cahaya seluruh langit dan bumi dan beliau lebih afdhal dari
semua (isi) langit dan bumi, akan tetapi Ali diciptakan dari cahaya ‘arasy dan
SinggasanaNya, dan Ali lebih agung dari ‘Arasy dan SinggasanaNya. (Hal. 62)
Pertama
kali yang menyadari kejahatan Syi’ah adalah Ali bin Abi Thalib RA. Ia tak
pernah mundur setapakpun dari pendiriannya membeberkan perbuatan dan tingkah
laku para penyeleweng, pembangkang, yaitu kaum Syi’ah ini. (Hal. 136)
Sedangkan
Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib juga telah menyatakan: “Demi Allah, setelah aku
menyaksikan perilaku Mu’awiyah ternyata jauh lebih baik dari mereka yang
mengaku sebagai Syi’ahku. Mereka yang mengaku sebagai pendukungku itu hendak
membunuhku dan merampok harta bendaku.” Ia berkata lagi: “Aku mengenal
kejahatan Rakyat Kuffah. Tak ada yang berguna bagiku selama mereka menjadi
perusak dan tidak bisa dipercaya. Mereka tidak setia dalam kata dan
perbuatannya, berjiwa munafik. Mereka menyatakan kesetiaan tetapi juga
menghunuskan pedangnya kepadaku.” (Hal. 139)
Berminat Hubungi
Kami di:
CS1: Call/SMS/WA 085272168165, Pin BBM: 7DBB7EAC
http:// rumahbukuiqbal.blogspot.com /
CS2: SMS/WA 082389946045 Pin BBM: 7CE93545
CS1: Call/SMS/WA 085272168165, Pin BBM: 7DBB7EAC
http://
CS2: SMS/WA 082389946045 Pin BBM: 7CE93545
Tidak ada komentar:
Posting Komentar